Nilai Budaya Sipakatau, Sipakainga, Sipakalabirik dalam Film “Anak Karaeng”
(Kajian Sosiologi Budaya)
Keywords:
Nilai Budaya, Film, Sosiologi BudayaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai budaya sipakatau, sipakainga, sipakalbirik pada film yang berjudul “Anak Karaeng” dengan menggunakan kajian sosiologi budaya .Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Pengumpulkan data secara terperinci sehingga menghasilkan data yang akurat sesuai dengan fakta penelitian kualitatif menggambarkan tentang penemuan yang kemudian data dikumpulkan. Data dalam penelitian ini ialah semua yang berupa bunyi bahasa, kata, kalimat, paragraf, dan wacana pada film “Anak Karaeng” yang berkaitan tentang nilai budayadalam film “Anak Karaeng “ menggunakan kajian sosiologi budaya. Sumber data dalam penelitian di ambil dari media Youtube. Hasil penelitian film anak karaeng yang pertama data saling memanusiakan manusia atau sering di sebut dengan istilah sipakatau terdapat 4 data yang di temukan dan budaya saling mengingatkan atau sipakainga terdapat 6 data yang di peroleh dan data terakhir yaitu budaya saling menghargai atau sering di sebut dengan istilah sipakalabbirik terdapat 2 data yang di temukan , ini berarti masih ada budaya yang terdapat dimasyarakat akan adanya nilai budaya yang diterapkan oleh nenek moyang teredahulu masih ada remaja yang tidak lupa akan budaya yang ada.
References
Endraswara, S. (2003). Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Fitrah, M., & Luthfiyah. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas, dan Studi Kasus. Bandung: CV. Jejak.
Hairani, H., Mustaring, M., & Sudirman, M. (2018). Tradisi Pernikahan Anak Perempuan Sayyid di Desa Cikoang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar dalam Perspektif Hukum Islam. Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Irawanto, B., & Indra. (1999). Film, Ideologi, dan Militer: Hegemoni Militer dalam Sinema Indonesia. Jakarta; Media Pressindo.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Lilis, L. (2012). Analisis Semiotika Roland Barthes pada Novel Tempurung Karya Oka Rusmini. Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Pradopo, R. D. (2002). Kritik sastra Indonesia Modern. Yogyakarta: Gama Media.
Downloads
Date published articles:
Cite on this Journal:
Issue
Section
License & Copyright

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Pernyataan Lisensi CC BY 4.0
Anda diperbolehkan:
- Berbagi — menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun;
- Adaptasi — menggubah, mengubah, dan membuat turunan dari materi ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial.
Pemberi lisensi tidak dapat mencabut ketentuan di atas sepanjang Anda mematuhi ketentuan lisensi berikut ini.
- Atribusi — Anda harus mencantumkan nama yang sesuai, mencantumkan tautan terhadap lisensi, dan menyatakan bahwa telah ada perubahan yang dilakukan. Anda dapat melakukan hal ini dengan cara yang sesuai, namun tidak mengisyaratkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- Tidak ada pembatasan tambahan — Anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan lisensi ini.