Karya Sastra Media Pendidikan Karakter bagi Peserta Didik
Keywords:
karya sastra, media pendidikan, karakterAbstract
Karya sastra adalah cabang seni yang diciptakan berdasarka ide, perasaan, dan pemikiran kreatif yang berkaitan unsur budaya diungkapkan melalui bahasa. Karya sastra sarat nilai-nilai pengalaman kehidupan, seperti nilai religius, nilai psikologis, nilai sosial kultural, dan nilai moral menjadi basis pengembangan pendidikan karakter dan sikap. Nilai-nilai tersebut diajarkan melalui model pembiasaan dengan melakukan apresiasi. Karya sastra dapat dijadikan media pendidikan untuk mengembangkan, mentransformasi, membentuk karakter, dan sikap peserta didik. Pembentukan karakter terwujud dalam aspek spiritual, aspek ilmu, aspek amal, dan aspek sosial. Selain itu, manfaat karya sastra dapat menjadi sarana rekreatif yang berdampak pada ketenangan jiwa (senang, damai, dan nyaman) serta mengurangi rasa jenuh dalam berlangsungnya pembelajaran. Dengan demikian, akan memberi pengaruh pembentukan karakter dan sikap ke arah positip yang bersifat humanistik.
References
Ali, Lukman dkk. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Depdikbud Jakarta: Balai Pustaka.
Aswar, N. (2012). Peningkatan Kemampuan Membaca melalui Teknik Ecola (Extending Concept Through Language Activities) Siswa Kelas XII SMK Kesehatan Plus Prima Mandiri Sejahtera Makassar [Masters, PPS]. http://eprints.unm.ac.id/9378/
Badudu, J.S. 1984. Sari Kesusastraan Indonesia I. Bandung: CV Pustaka Prima.
Badrun, Ahmad. 1983. Pengantar Ilmu Sastra (Teori Sastra). Surabaya: Usaha Nasional.
Budianta, Melani dkk. 2008. Membaca Sastra (Pengantar Memahami Sastra untuk Perguruan Tinggi). Jakarta: Indonesiatera.
Elfindari dkk. 2012. Pendidikan Karakter Kerangka Metode dan Aplikasi untuk Pendidikan dan Profesional. Jakarta: Baduose Media.
Enre, Fachruddin Ambo. 1994. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Ujung Pandang: Badan Penerbit IKIP.
Herfanda, A.Y. 2008. Sastra Sebagai Agen Perubahan Budaya dalam Bahasa dan Budaya dalam Berbagai Perspektif. Yogyakarta: FBS UNY dan Tiara Wacana.
Jabrohim. 1994. Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kaso, N., Mariani, M., Ilham, D., Firman, F., Aswar, N., & Iksan, M. (2021). The Principal’s Leadership: How to Improve the Quality of Teaching and Learning Process in State Junior High School of Luwu. Jurnal Ad’ministrare, 8(1), 49–58. https://doi.org/10.26858/ja.v8i1.19126
Kaso, N., Nurjihad, A., Ilham, D., & Aswar, N. (2021). Facebook and its Impact on Students’ Learning Achievement at State Islamic High School of Palopo. Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 4(1), 1–15.
Noor, Rohinah M. 2011. Pendidikan Karakter Berbasis Sastra Solusi Pendidikan Moral yang Efektif. Jogjakarta: Ar-RazzMedia.
Pradotokusumo, Partini Sardjono. 2008. Pengkajian Sastra. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.
Suharianto, S. 1994. Metode Pengajaran Sastra: Selayang Pandang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sukirman, Sukirman and Mirnawati Mirnawati. 2020. “Pengaruh Pembelajaran Sastra Kreatif Berbasis Karakter Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Di Madrasah Aliyah Negeri Palopo.” Didaktika: Jurnal Kependidikan 9(4):389–402
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1997. Apresiasi Kesusastraan. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Silo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Wahid, Sugira. 1998. Sastra Melayu dan Peranannya dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia di Sulawesi Selatan. Ujung Pandang: IKIP.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1995. Theory of Literature atau Teori Kesusastraan. terj. Melani Budianta. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Downloads
Date published articles:
Cite on this Journal:
Issue
Section
License & Copyright
Copyright (c) 2021 Sukirman Sukirman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Pernyataan Lisensi CC BY 4.0
Anda diperbolehkan:
- Berbagi — menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun;
- Adaptasi — menggubah, mengubah, dan membuat turunan dari materi ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial.
Pemberi lisensi tidak dapat mencabut ketentuan di atas sepanjang Anda mematuhi ketentuan lisensi berikut ini.
- Atribusi — Anda harus mencantumkan nama yang sesuai, mencantumkan tautan terhadap lisensi, dan menyatakan bahwa telah ada perubahan yang dilakukan. Anda dapat melakukan hal ini dengan cara yang sesuai, namun tidak mengisyaratkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- Tidak ada pembatasan tambahan — Anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan lisensi ini.